Cara Pembuatan Arang Kayu
1. Cara Konvensional
3 Cara Pembuatan Arang Kayu arang bersama cara timbun merupakan cara tradisional, banyak dijalankan di pedesaan dan tidak membutuhkan cost produksi tinggi. Arang yang dihasilkan kebanyakan cuma digunakan untuk bahan bakar di dalam tempat tinggal tangga.
Pada metode pembuatan arang bersama kiln baik earth maupun portable kiln, kayu langsung berhubungan bersama pemanas atau api dan target utamanya produksi arang kayu. Metode kiln yang terlampau sederhana adalah pembuatan arang bersama timbunan tanah. Prinsip kerjanya adalah kayu yang membara memberikan panas untuk berlangsungnya sistem pengarangan. Baca Juga: Cara Menanam Melon Di Musim Kemarau sehingga Berbuah Besar Dan Manis
Keuntungan pembuatan arang bersama cara timbun diperoleh kemudahan di dalam penetapan lokasi pengarangan, penyesuaian timbunan bersama jumlah bahan baku yang tersedia dan di dalam produksi arang bisa dijalankan bersama modal yang kecil. Selain itu, metode timbun termasuk mempunyai kelemahan yaitu sistem karbonisasi tidak bisa dicermati secara cermat atau susah dikontrol dan sistem pengarangan membutuhkan saat lama serta rendemen arang kebanyakan rendah.
Pada pembuatan arang bersama gunakan metode lubang tanah, yang wajib diperhatikan adalah penentuan lokasi pembuatan lubang tungku. Lokasi pembuatan lubang terletak relatif terlindung dari dampak hujan serta agak landai sehingga memudahkan di dalam aktivitas pembuatan arang nantinya. Kelebihan pembuatan arang bersama gunakan metode tungku lubang tanah adalah volume kayu serta ukuran bahan baku dari limbah yang digunakan relatif lebih besar.Lubang digali di dalam tanah bersama ukuran 1 x 2 x 3 m, terhadap basic lubang dimasukkan sedikit bahan baku sesudah itu dibakar setelah itu bahan tersebut ditambahkan secara bertahap hingga meraih permukaan lubang. Air dipancarkan/dipercikkan kalau di dalam sistem pembakaran timbul nyala api. Jika sistem pembakaran sudah selesai maka semua permukaan lubang ditutup bersama daun dan batang sesudah itu dibiarkan hingga dingin. Metode ini membuahkan arang bersama kualitas rendah dan kebanyakan cuma untuk kepentingan tempat tinggal tangga Chalabi Grup Indonesia .
2. Cara Kiln Drum
Pembuatan arang bersama cara kiln drum kebanyakan digunakan untuk target komersil. Dengan metode drum, karbonisasi bisa dicermati dan diawasi lewat pengatur udara masuk dan tidak tergantung dari cuaca terhadap saat itu. Carakiln drum ini cocok dikembangkan bagi masyarakat yang berada di lebih kurang hutan peranan untuk kurangi limbah tebangan dari areal hutan produksi. Kiln ini terbuat dari besi yang terdiri atas dua buah silinder dipasang secara bersambung. Cara kerjanya adalah panas berasal dari bahan baku kayu itu sendiri yang dibantu oleh udara dari luar yang diatur menurut kapasitas kilntersebut. Portable kiln membutuhkan saat pengarangan ± 4 (empat) hari untuk kapasitas 9 – 10 m³ kayu bersama hasil arang ± 1800 kg.
Teknologi pembuatan arang bersama kiln drum adalah suatu metode pembuatan arang yang murah dan sederhana tetapi bisa membuahkan rendemen dan kualitas arang yang memadai tinggi. Teknologi ini bisa diterapkan terhadap industri tempat tinggal tangga di pedesaan gara-gara bahan konstruksi drum bekas ringan diperoleh bersama harga yang relatif murah. Selain itu, konstruksi tungku dan operasi pengolahannya ringan dijalankan oleh siapa saja yang berminat dan tidak membutuhkan pendidikan khusus. Baca Juga: Cara Menanam Lobak Merah sehingga Cepat Panen
Sebelum melaksanakan pembakaran terutama dahulu alat dibersihkan dari sisa abu yang tertinggal di basic drum. Selanjutnya terhadap basic drum diberi beberapa kayu atau kertas dan dibakar, sesudah itu dibiarkan hingga bahan tersebut menyala, sesudah itu ditambahkan 1/2 dari drum ke di dalam tungku pembakaran, terhadap bagian ini wajib dijaga sehingga bahan yang dibakar tidak menyala. Untuk bagian menambahkan seterusnya dijalankan kalau bahan yang tengah dibakar menyala dan tidak rela padam meskipun sudah ditutup penutup drumnya.
Banyaknya menambahkan mirip bersama menambahkan pertamanya. Pekerjaan ini dijalankan hingga drum pembakaran penuh, setelah itu bahan yang ditambahkan terkarbonisasi drum ditutup tetapi lubang kecil tetap dibiarkan terbuka. Setelah tersedia tanda-tanda asap putih kebiruan yang halus muncul dari lubang kecil penutup drum maka lubang tersebut ditutup rapat dan pada akhirnya drum dibiarkan hingga bahan terkarbonisasi penuh dikeluarkan dari drum pembakaran briquette charcoal .
3. Cara Kiln Bata dan Beton
Kiln bata merupakan modifikasi dari jenis Thailand yang dirancang untuk kemudahan operasi dan kualitas arang yang dihasilkan. Dengan gunakan dinding terbuat dari bata yang diplester atau kombinasinya bersama campuran pasir dan semen, maka kiln bisa dibikin di dalam ukuran besar dan permanen sehingga bahan baku bisa terkontrol sehingga saat sistem lebih cepat serta membuahkan arang di dalam jumlah lebih banyak, seragam dan kualitas yang lebih baik. Perkembangan lanjut jenis ini mengarah terhadap variasi wujud dinding, atap, bahan kontruksi, jumlah cerobong asap, lubang pengapian dan ukuran pintu pemasukan bahan baku.
Kiln terdiri atas ruang pembakaran, pintu pemasukan kayu, lubang pembakaran, lubang udara, lubang penguapan dan cerobong asap. Badan dan atap kiln terbuat dari bata, bersama ukuran diameter 2,2 m dan tinggi 1,6 m. Lubang pembakaran berjumlah 2 buah, lubang udara 6 buah, lubang penguapan 4 buah, cerobong asap 1 buah dan pintu pemasukan kayu 1 buah. Ukuran kayu berdiameter 10 – 25 cm dan panjang pada 25 – 50 cm, lama sistem pengarangan dari saat pembakaran hingga arang dikeluarkan dari kiln adalah 2,5 hari (55 jam) atau seluruhnya membutuhkan siklus saat 6 – 7 hari.